Pernahkah Anda mendengar suatu pernyataan yang mengatakan bahwa Linux itu gratis ? Saya yakin ... semua pengguna komputer, baik yang belum, sedang, akan atau telah menggunakan Linux pasti pernah mendengar pernyataan semacam ini.
Benarkah Linux itu gratis ...???
It's not about Free ... it's FREEDOM
Linux itu Free ... begitu banyak pernyataan yang
sering kita dengarkan. Kata Free jika diartikan dalam bahasa Indonesia ternyata
mempunyai 2 arti, yaitu gratis dan bebas. Kata gratis dan bebas jelas berbeda
artinya. Misalnya kata Free Sex ... pernahkah Anda mengartikannya
sebagai sex gratis ... ? Tentu saja tidak, karena dalam hal ini free sex
mempunyai arti sex bebas yang artinya jelas sangat berbeda dengan sex gratis.
Nah, sayangnya di Indonesia ternyata banyak orang
lebih suka mengkaitkan Linux dengan arti kata gratis, bukannya bebas atau
merdeka. Padahal ... Richard Stallman - pendiri Free Software Foundation
(FSF), dalam bukunya Free as in FREEDOM - lebih mengkaitkan Linux dengan kata
bebas atau merdeka, bukannya gratis.
Jadi, Linux - menurut pendiri FSF - bukanlah berbicara
tentang Free (Gratis), tapi Freedom (Kebebasan).
Kesalahan tentang Linux yang terus berlanjut
Namun ... entah mengapa di Indonesia kata kebebasan
dan kemerdekaan ternyata lebih sulit diucapkan daripada kata gratis. Tidak
mengherankan jika sampai sekarangpun masih cukup banyak penggiat Linux yang
lebih suka menyebutkan Linux itu Gratis daripada Bebas atau Merdeka.
Tapi sebetulnya, sedikit banyak hal ini bisa kita
mengerti ... karena ternyata usaha untuk memasyarakatkan Linux di Indonesia
memang bukanlah pekerjaan mudah. Banyak pengguna komputer di Indonesia yang
sudah terbuai dan terlelap dengan kenyamanan penggunaan perangkat lunak bajakan
dan bahkan sudah terikat erat pada belenggu perangkat lunak seperti halnya
pecandu rokok atau narkotika yang susah melepaskan ketergantungannya.
Itulah sebabnya mengapa kata gratis lebih banyak
dipakai untuk memperkenalkan Linux daripada kata bebas atau merdeka. Karena
pada kenyataannya memang lebih mudah untuk menyodorkan sesuatu yang gratis
daripada mengajak seseorang untuk berjuang melepaskan diri dari kenyamanan yang
sudah mengikat dan membelenggunya selama berpuluh-puluh tahun.
Mengapa Linux dikomersilkan ?
Pertanyaan berikutnya ... kalau Linux memang gratis,
mengapa harus dikomersilkan ?
Apakah diperbolehkan dan pantas memperdagangkan sesuatu jika ternyata itu bisa kita dapatkan secara gratis ...?
Apakah diperbolehkan dan pantas memperdagangkan sesuatu jika ternyata itu bisa kita dapatkan secara gratis ...?
Sebelum menjawabnya, coba Anda jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- Pernahkah Anda melihat situs yang memperdagangkan CD / DVD Linux ...?
- Pernahkah Anda melihat majalah tentang Linux dijual toko-toko buku ...?
- Pernahkah Anda melihat penerbit buku ternama menjual buku-buku Linux ?
- Pernahkah Anda membaca penawaran pelatihan Linux yang ternyata tidak murah harganya ...?
Apa jawaban Anda ...? Tidak pernah ...? Bohong ...!!!
Bahkan di situs inipun Anda jelas-jelas bisa melihat CD/DVD/Buku Linux dijual ... dan tidak diberikan secara gratis.
Bahkan di situs inipun Anda jelas-jelas bisa melihat CD/DVD/Buku Linux dijual ... dan tidak diberikan secara gratis.
Bahkan kalau mau diperpanjang lagi, daftar pihak yang
mengkomersilkan Linux ternyata sangat panjang, dan juga sudah merambah ke
perusahaan skala multinasional. Tidak percaya ...?!!!
Mengapa perusahaan besar menjual Linux ?
Coba simak daftar perusahaan besar berikut ini yang
telah mengkomersilkan Linux :
- Motorola, Panasonic, HTC, Samsung, OpenMoko, Accton, Grundig, DLink, Haier, dan masih banyak lagi telah menjual ponsel berbasis Linux (lihat di situs Linux Devices)
- HP, Dell, Everex, Asus, Acer dan masih banyak perusahaan komputer lainnya menjajakan Linux untuk komputernya.
- Disney/Pixar, Dreamworks, Sony, ILM dan banyak studio film lainnya menggunakan Linux untuk memproduksi film-filmnya. Apakah Anda bisa melihat film-filmnya secara gratis ... ? tentu saja tidak. Bahkan untuk melihat film bajakannyapun Anda tidak bisa mendapatkannya secara gratis.
- Google - si raksasa mesin pencari - ternyata menggunakan Linux untuk
komputernya, tapi mengapa juga ikut mengkomersilkan produknya (baca :
AdWords) ?
So, what open-source software does Google use itself?
DiBona: We use the Linux kernel. We've got the GNU tools, we use a lot of the compiler collection from the Free Software Foundation (FSF). We use some Apache libraries--we don't use the Apache Web servers so often, but we do use a lot of their libraries. We use a lot of OpenSSL and OpenSSH. We use languages like Python and C. We use a fair amount of MySQL, all kinds of things. - Microsoft - si raksasa perangkat lunak yang menganggap Linux sebagai kanker - ternyata kemudian juga mengkomersilkan Linux melalui tangan rekanannya, Novell.
Jadi ... kalau Linux memang Gratis, mengapa begitu
banyak pihak yang mengkomersilkannya ...? Apakah layak dan pantas
mengkomersilkan 'barang gratisan' seperti Linux ?
Linux itu [TIDAK] Gratis
Betul ... Linux itu [pada dasarnya memang] Gratis ...!
Namun untuk mendapatkan sesuatu yang gratispun terkadang tidak bisa kita dapatkan secara gratis ... Bingung ?!! Contoh berikut memperjelas apa yang dimaksud diatas :
Betul ... Linux itu [pada dasarnya memang] Gratis ...!
Namun untuk mendapatkan sesuatu yang gratispun terkadang tidak bisa kita dapatkan secara gratis ... Bingung ?!! Contoh berikut memperjelas apa yang dimaksud diatas :
- Request CD Linux ke Canonical : bayar akses Internet dan listrik plus biaya pos
- Minta CD Linux dari Pemerintah : dananya dari mana ? pejabat ... ? enggaklah, semua itu dibayar dari duit rakyat.
- Download Linux langsung dari Internet : bayar akses Internet dan listrik plus kemudian burning ISOnya ke CD/DVD
- Pesan CD/DVD dari toko Linux : bayar beberapa ribu sampai ratusan ribu bahkan jutaan rupiah
- Copy CD/DVD Linux dari teman : bayar CD/DVD kosong dan listrik untuk burning
- Langganan Majalah Linux : bayar beberapa puluh ribu rupiah setiap bulan
- Belajar dari buku Linux : keluar duit buat beli di toko-toko buku
- Belajar dari tempat pelatihan Linux : lagi-lagi bayar, dan biasanya tidak murah
- Iklan di Google Adwords yang ternyata juga pakai Linux : siapa bilang gratis ...?
- Beli Motorola Krave yang Linux-based : bayar juga bro .. mana ada yang gratis ?
- Beli Asus EeePC yang juga Linux-based : gratis ...? bisa ...! nanti saya minta Asus jadi sponsor situs PC LINUX buat bagi-bagi EeePCLinux gratis :)
Apakah Anda masih yakin bahwa Linux itu 100% gratis
... ? Atau Anda masih tetap ngotot menginginkan Linux secara gratis
seperti yang terjadi di percakapan ini (lucu tapi cukup menjengkelkan, dan
sayangnya hal seperti ini banyak ditemui di Indonesia :).
Jelas sudah bahwa apa yang didengung-dengungkan
sebagai Linux itu Gratis adalah suatu kebohongan besar. Jangan pernah percaya
kalau ada yang berkata Linux itu gratis. Untuk mendapatkan Kebebasan dan
Kemerdekaan Linux jelas ada harga yang harus dibayar. Apalagi jika Anda ingin
meraih kebebasan dan melepaskan diri dari belenggu perangkat lunak bajakan,
tentu saja ada perjuangan yang tidak akan pernah bisa Anda dapatkan secara
gratis.
Bahkan bangsa kitapun harus berjuang keras untuk
melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Hal yang sama juga berlaku bagi kita
jika ingin mendapatkan Kebebasan dan Kemerdekaan Linux. Anda harus
berani berjuang untuk melepaskan diri dari kenyamanan yang telah disediakan
oleh perangkat lunak bajakan selama berpuluh-puluh tahun. Ada harga yang harus
Anda bayar untuk meraih Freedom (Kebebasan dan Kemerdekaan), dan tentu saja itu
tidak bisa didapatkan secara Free (gratis).
Percayalah teman ... perjuangan itu perlu. Terbelenggu
28 tahun (baca Sejarah Sistem Operasi Dari Dos, Windows sampai Linux) bukan
berarti kita harus menyerah kalah pada keadaan dan menjadikannya sebagai alasan
untuk terus terikat pada belenggu kenyamanan perangkat lunak bajakan. Bahkan
setelah 350 tahun-pun kita masih bisa bangkit meraih kebebasan dan kemerdekaan.
Namun ... tentu saja kita tidak perlu mengulang
kesalahan itu sekali lagi. Cukup sudah 28 tahun untuk terbelenggu, Anda tidak
perlu menunggu 350 tahun lagi. Perjuangan untuk meraih Kebebasan dan
Kemerdekaan ini memang berat dan tentu saja tidak Gratis. Namun, jika Anda
ingin melihat Indonesia Bangkit, mulailah dari diri Anda sendiri, mulailah
dengan membebaskan isi komputer Anda dari belenggu perangkat lunak bajakan.
Jadi ... sekali lagi jangan pernah percaya kalau ada
yang berkata Kebebasan dan Kemerdekaan Linux itu Gratis.
Linux ... Free as in FREEDOM
Imagine a place …
Where everything is possible
Where everyone can fly
Be Linux ... Be Free
Imagine a place …
Where everything is possible
Where everyone can fly
Be Linux ... Be Free
Sumber : PC LINUX